Menjadi pilot adalah salah satu cita-cita yang selalu diucapkan ketika kita masih kecil. Menjadi seorang pilot akan membuat kita bisa melihat indahnya dunia diatas langit yang biru. Terlebih penghasilan dari seorang pilot sangatlah menggiurkan. Namun untuk menjadi pilot pendidikan dan pelatihan yang harus di lakukan sangatlah berat dan beragam.
Saat ini dunia penerbangan khususnya pilot tak hanya di dominasi oleh kaum laki-laki saja, tetapi juga oleh para wanita. Selama ini banyak orang yang mengetahui bahwa sosok wanita di dunia penerbangan kebanyakan mengambil posisi pramugari saja. Namun seiring dengan perkembangan zaman para wanita pun bisa menjadi nahkoda sebuah burung besi raksasa.
Di Indonesia sekarang ini sudah banyak maskapai penerbangan yang telah menggunakan para wanita sebagai pilotnya. Adanya pilot wanita yang menahkodai sebuah pesawat tentu menjadi daya tarik tersendiri untuk maskapai yang menggunakan jasanya. Tak hanya cerdas dan piawai dalam mengendarai pesawat terbang, beberapa pilot wanita Indonesia ternyata dikaruniai paras yang cantik dan menawan.
Berikut adalah enam pilot wanita paling cantik di Indonesia :
Patricia Yora

Pilot wanita Indonesia dengan paras cantik pertama datang dari maskapai penerbangan Garuda Indonesia bernama Patricia Yora. Kerap disapa dengan Yora, wanita berumur 23 tahun ini merupakan pilot termuda di maskapai tersebut. Memiliki cita-cita awal ingin menjadi dokter, rupanya Yora Mengikuti jejak sang ayah yang juga seorang pilot.
Yora akhirnya memutuskan untuk menekuni profesi ini sejak lulus dari SMA saat berusia 17 tahun. Menjalani pendidikan di Aeroflyer Institut Curug, Yora pada awalnya mengendalikan burung besi berjenis Cessna dengan jam terbang mencapai 170 jam. Lulus di tahun 2011, Yora lantas saja bergabung dengan salah satu maskapai swasta nasional dan dipercayakan memegang pesawat Airbus tipe A320 yang memiliki kapasitas 180 penumpang.
Tak lama setelah itu, Yora lantas memilih bergabung dengan Garuda Indonesia dan mulai membawa pesawat Airbus dengan tipe A330 yang terkenal dengan body besar serta jumlah penumpang yang lebih banyak. Saat ini Yora memiliki jam terbang sebanyak 1500 jam dengan rute penerbangan domestik maupun internasional. Impiannya kedepan yakni membawa Airbus tipe A380, sebuah pesawat yang memiliki body 2 tingkat serta tentunya penumpang yang jauh lebih banyak.
Sarah Widyanti Kusuma

Bisa dibilang, Sarah Widyanti Kusuma merupakan pilot wanita termuda di maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Bayangkan saja! Ia sudah mengangkasa memimpin pesawat terbang sejak usia 21 tahun. Dara cantik kelahiran 3 Maret 1988 ini, pernah mencuat namanya lantaran mengikuti kontes Indonesian Idol. Meski harus menerima realita kandas di tengah jalan, sepertinya jalan hidup Sarah bukan di dunia hiburan melainkan penerbangan.
Gadis bertubuh mungil yang masa remajanya terobsesi menjadi seorang penyanyi ini memang termasuk sosok yang tangguh dan berani. Ia biasa menerbangkan pesawat jenis boeing. Jam terbangnya pun tercatat mencengangkan untuk ukuran pilot perempuan seusianya, sudah mendekati 2500 jam terbang di angkasa.
Mantan Sales Promotion Girls (SPG) yang memiliki sifat tomboy menjadi satu-satunya siswa perempuan di Sekolah Tinggi Ilmu Penerbangan Curug (STPI). Di sekolah itu, Sarah bisa jadi ayam jago, sebutan untuk anak laki-laki siswa STPI.
Gadis yang mengaku masih single ini sudah menamatkan pendidikan pindah pesawat dari tipe pesawat kecil, Boeing, ke tipe yang lebih mutakhir, yaitu Airbus. Setelah merampungkan tahapan pendidikan, Sarah semakin menjadi perempun tangguh menerbangkan Airbus ke rute menuju Jepang, Korea, Australia, China, Belanda, Uni Emirat Arab, dan Jeddah.
Sari Ardisa

Sari Ardisa merupakan salah satu pilot cantik yang dimiliki Indonesia dan terkenal dengan lesung pipinya yang manis. Sari Ardisa makin menambah julukan maskapai Garuda Indonesia sebagai maskapai gudangnya pilot-pilot cantik. Membawa pesawat dengan jenis Boeing, Sari rupanya juga memiliki seorang kakak perempuan yang juga berprofesi sebagai seorang pilot seperti dirinya.
Berbeda dari sang kakak yang menjajal profesi pilot setelah lulus kuliah, Sari rupanya sudah memiliki ketertarikan dengan profesi ini sejak lulus SMA. Dibalik kisahnya sebagai seorang pilot, impian Sari ini dulunya sempat Sirna karena jarangnya pilot wanita yang ada di Indonesia kala itu, serta banyaknya orang-orang yang meremehkan kemampuannya.
Namun, berkat kegigihan serta ketekunannya, Sari berhasil membuktikan bahwa tak ada yang tak mungkin di dunia ini. Rute penerbangan Sari saat ini meliputi dalam dan luar negeri seperti Kuala Lumpur, Singapura dan juga Australia.
Fariana Dewi Djakaria

Fariana Dewi Djakaria merupakan penerbang helikopter wanita pertama. Perempuan kelahiran Pariaman Provinsi Sumatera Barat ini menjadi pilot helikopter wanita pertama di TNI AU. Sejak berdiri pada 12 Agustus 1963, Wanita angkatan udara (WARA) tidak lagi sekadar bertugas di belakang meja sebagai staf administrasi, guru bahasa, dokter atau bidang hukum.
Perempuan berambut bondol ini mengaku bahwa menjadi penerbang merupakan impiannya sejak kecil, sedangkan mimpinya yang lain adalah ingin menjadi bagian dari Skadron 7 Pangkalan Udara (Landu) TNI AU Suryadharma, Subang dan bercita-cita menjadi instruktur penerbang wanita pertama. Saat ini, Lettu Penerbang Fariana tergabung dalam Tim Dynamic Pegasus.
Raden Roro Iin Irjayanti

Pilot Perempuan kelahiran Jayapura 4 November 1985 ini merupakan satu dari dua pilot maskapai penerbangan Batavia Air. Perempuan yang biasa disapa Iin ini merupakan lulusan dari Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia angkatan 58 pada tahun 2004 yang disebar Departemen Perhubungan hingga tempat tinggalnya di Timika, Papua.
Sebelumnya pada tahun 2003, Iin sudah mengantongi izin menerbangkan Batavia Air Boeing 737 jenis 300-400 yang mampu mengudara di atas ketinggian 37.000 kaki. Sama halnya dengan Sarah, Iin juga sempat mengikuti sebuah kontes di luar dari dunia penerbangan, tetapi lain halnya dengan Sarah, Iin mengikuti sebuah kontes kecantikan yang dikenal dengan 3 syarat utamanya, Beauty, Brain, Behavior, yaitu Puteri Indonesia tahun 2010.
Meskipun demikian ia menyebut dirinya orang Papua, karena lahir di Jayapura. Menjadi pilot adalah juga merupakan cita-cita almarhum ayahnya. Anak tunggal keturunan Keraton Kanoman Cirebon dari garis ayahnya ini ingin mewujudkan cita-cita almarhum sang ayah dan ingin membuktikan bahwa perempuan bisa menonjolkan sisi feminin dan maskulin sekaligus.
Allendia Traviana

Allendia Traviana merupakan rekan sejawat dari Iin. Ia juga tercatat sebagai pilot wanita yang mengabdi pada pesawat terbang Batavia Air. Sebelum benar-benar menjadi pilot pesawat terbang, dara kelahiran Kupang, 10 November 1989 ini sempat terganjal oleh restu sang ayah. Ayahnya hanya merestui ia masuk ke jurusan Air Traffic Controller, bertolak belakang dengan keinginannya menjadi penerbang.
Namun, berkat keuletan dan kegigihannya, Allend mendapat beasiswa sekolah penerbangan Batavia Air pada Oktober 2007. Masuknya Allend sebagai pilot Batavia Air, menjadikannya pilot termuda di Batavia Air.
Sebenarnya untuk menjadi pilot bukan pilihan utamanya. Awalnya, Allend bercita-cita menjadi dokter gigi, oleh karena itu sempat diterima di Fakultas Psikologi Universitas Negeri Solo pada 2007. Tapi karena terpentok biaya, ia akhirnya memilih ke sekolah penerbang Aero Flyer Institute milik Batavia Air.
Dia mengikuti ikatan dinas dengan Batavia selama 16,5 tahun sejak masa pendidikan selama dua tahun. Anak bungsu dari M. Budi Kuntjo dan Mieke Radiana ini kini dipercaya menerbangkan Boeing tipe 737-300, 400, dan 500 untuk rute domestik.