Warna Unyu ~ Komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam sebuah hubungan. Kesalahan dalam berkomunikasi bisa berujung pada terjadinya konflik dalam sebuah hubungan. Bahkan hal-hal sepele dalam berkomunikasi bisa menciptakan konflik jika tidak dilakukan dengan cara benar.
Jadi, kamu harus berhati-hati dalam berkomunikasi dengan pasangan kamu. Banyak "rambu-rambu" yang harus kamu perhatikan agar apa yang kamu sampaikan ke pasangan sesuai dengan maksud baik kamu dan tidak memicu munculnya masalah baru.
Berikut ini adalah kesalahan komunikasi yang bisa memicu konflik dalam hubungan
Menggunakan Kata Sindiran
Ini yang Harus Sangat dihindari. Kata sindiran bisa lebih berbahaya dibandingkan kata marah yang langsung diungkapkan terang-terangan. Kalau komunikasi Anda selalu saja diwarnai dengan kata-kata sindiran, kamu perlu mengoreksi hubungan kamu lagi. Kata bisa bertindak sebagai pedang, ia bisa melukai bahkan membunuh jiwa seseorang.
Kalau memang ada sesuatu yang mengganjal di hati atau kesal dengan sikap pasangan, tak perlu lah menggunakan kata-kata sindiran. kamu bisa membicarakannya baik-baik. Ungkapkan hal-hal yang kamu rasakan dalam hati dengan tulus dan tutur kata yang baik.
Sikap Pasif Agresif
Sikap ini dicirikan dengan beberapa hal antara lain tak mau berbicara terbuka satu sama lain (bersikap pasif), kalau bicara seringkali hanya untuk membela diri (defensif), dan kalau marah biasanya hanya menuruti ego sendiri dan tak mau mendengar nasihat orang lain (agresif). Jika hubungan kamu dan pasangan didasari dengan sikap pasif agresif satu sama lain, maka hubungan bisa berada di ambang kehancuran. Komunikasi tak berjalan lancar dan yang terasa hanyalah sikap saling menyalahkan satu sama lain.
Jika energi mental dan emosi kamu sering terkuras dalam sebuah hubungan, kamu harus mewaspadai adanya sikap pasif agresif ini. Untuk mengatasi hal ini tidaklah mudah. Kamu dan pasangan harus bisa saling membuka diri dan menerima kekurangan serta kelebihan masing-masing.
Terlalu Mananyakan Pertanyaan Umum
"Bagaimana kabarmu hari ini?"
"Sudah makan belum?"
"Tadi seharian melakukan apa saja?
Mungkin pertanyaan-pertanyaan tersebut terlihat biasa saja. Namun kalau terlalu sering menanyakan sesuatu yang terlalu umum, lama-lama akan terasa membosankan dan hubungan kamu jadi terasa hambar.
Solusinya cobalah untuk menanyakan hal-hal yang lebih spesifik. Misalnya, "Wah, senyum-senyum terus nih dari tadi, apa yang membuatmu bahagia?" atau, "Ada kejutan apa yang terjadi hari ini?" Pertanyaan-pertanyaan unik dan lebih spesifik ini nantinya akan memberi warna baru dalam hubungan Kamu. Kamu dan pasangan pun nantinya bisa terus merasa bahagia bersama karena bisa saling menunjukkan perhatian satu sama lain.
Menyembunyikan Perasaan
Sebuah hubungan asmara yang kuat dilandasi dengan kemampuan untuk saling mengungkapkan perasaan masing-masing. Bukan hal mudah memang, tapi dengan cara ini kamu dan pasangan bisa saling membangun rasa nyaman dan saling percaya. Saat ada sebuah masalah, kamu dan pasangan bisa segera mengantisipasinya dan menemukan jalan keluarnya. Tak perlu menunggu masalah itu jadi makin besar dan rumit.
Saat pasangan menunjukkan gelagat memiliki masalah, kamu bisa mengawali obrolan yang membuatnya nyaman terlebih dahulu. Saat ia sudah merasa nyaman, nanti ia dengan sendirinya akan menceritakan perasaan dan masalahnya. Tak perlu memaksakan diri kalau memang pasangan belum klik untuk mengungkapkan perasaannya. Tapi selalu ada ruang untuk saling belajar masing-masing.
Terlalu Banyak Berasumsi
Asumsi bisa berujung pada hal-hal yang tak diinginkan. Rasa cemburu bisa muncul ketika kamu dan pasangan terlalu berasumsi. Mengambil kesimpulan sendiri tanpa mengecek faktanya, terlalu sering berpikiran negatif, dan sukanya menghakimi, hal-hal itu bisa memicu konflik dalam hubungan kamu.
Kalau ada yang tidak ada pahami, jangan ragu untuk bertanya dulu pada pasangan. Kalau ada sesuatu yang meragukan, jangan keburu ambil kesimpulan atau bersikap menghakimi sendiri.
Tak Mau Saling Mendengar
Namanya berkomunikasi, pasti ada pihak yang berbicara dan ada yang mendengar. Kalau kamu dan pasangan sama-sama tak mau mengalah dan maunya hanya didengar, maka perdebatan dan konflik akan muncul dengan mudahnya. Saat berkomunikasi, beri ruang untuk saling bergantian mendengar satu sama lain.
Mendengar juga jadi salah satu cara untuk bisa mengerti dan memahami. Mendengar pun bisa membantu kita mengontrol ego atau emosi kita. Dan ini juga butuh proses dan waktu yang cukup panjang. kamu dan pasangan perlu benar-benar bersedia untuk berkomitmen jadi pendengar yang baik satu sama lain.
Jadi, kamu harus berhati-hati dalam berkomunikasi dengan pasangan kamu. Banyak "rambu-rambu" yang harus kamu perhatikan agar apa yang kamu sampaikan ke pasangan sesuai dengan maksud baik kamu dan tidak memicu munculnya masalah baru.
Berikut ini adalah kesalahan komunikasi yang bisa memicu konflik dalam hubungan
Menggunakan Kata Sindiran
Ini yang Harus Sangat dihindari. Kata sindiran bisa lebih berbahaya dibandingkan kata marah yang langsung diungkapkan terang-terangan. Kalau komunikasi Anda selalu saja diwarnai dengan kata-kata sindiran, kamu perlu mengoreksi hubungan kamu lagi. Kata bisa bertindak sebagai pedang, ia bisa melukai bahkan membunuh jiwa seseorang.
Kalau memang ada sesuatu yang mengganjal di hati atau kesal dengan sikap pasangan, tak perlu lah menggunakan kata-kata sindiran. kamu bisa membicarakannya baik-baik. Ungkapkan hal-hal yang kamu rasakan dalam hati dengan tulus dan tutur kata yang baik.
Sikap Pasif Agresif
Sikap ini dicirikan dengan beberapa hal antara lain tak mau berbicara terbuka satu sama lain (bersikap pasif), kalau bicara seringkali hanya untuk membela diri (defensif), dan kalau marah biasanya hanya menuruti ego sendiri dan tak mau mendengar nasihat orang lain (agresif). Jika hubungan kamu dan pasangan didasari dengan sikap pasif agresif satu sama lain, maka hubungan bisa berada di ambang kehancuran. Komunikasi tak berjalan lancar dan yang terasa hanyalah sikap saling menyalahkan satu sama lain.
Jika energi mental dan emosi kamu sering terkuras dalam sebuah hubungan, kamu harus mewaspadai adanya sikap pasif agresif ini. Untuk mengatasi hal ini tidaklah mudah. Kamu dan pasangan harus bisa saling membuka diri dan menerima kekurangan serta kelebihan masing-masing.
Terlalu Mananyakan Pertanyaan Umum
"Bagaimana kabarmu hari ini?"
"Sudah makan belum?"
"Tadi seharian melakukan apa saja?
Mungkin pertanyaan-pertanyaan tersebut terlihat biasa saja. Namun kalau terlalu sering menanyakan sesuatu yang terlalu umum, lama-lama akan terasa membosankan dan hubungan kamu jadi terasa hambar.
Solusinya cobalah untuk menanyakan hal-hal yang lebih spesifik. Misalnya, "Wah, senyum-senyum terus nih dari tadi, apa yang membuatmu bahagia?" atau, "Ada kejutan apa yang terjadi hari ini?" Pertanyaan-pertanyaan unik dan lebih spesifik ini nantinya akan memberi warna baru dalam hubungan Kamu. Kamu dan pasangan pun nantinya bisa terus merasa bahagia bersama karena bisa saling menunjukkan perhatian satu sama lain.
Menyembunyikan Perasaan
Sebuah hubungan asmara yang kuat dilandasi dengan kemampuan untuk saling mengungkapkan perasaan masing-masing. Bukan hal mudah memang, tapi dengan cara ini kamu dan pasangan bisa saling membangun rasa nyaman dan saling percaya. Saat ada sebuah masalah, kamu dan pasangan bisa segera mengantisipasinya dan menemukan jalan keluarnya. Tak perlu menunggu masalah itu jadi makin besar dan rumit.
Saat pasangan menunjukkan gelagat memiliki masalah, kamu bisa mengawali obrolan yang membuatnya nyaman terlebih dahulu. Saat ia sudah merasa nyaman, nanti ia dengan sendirinya akan menceritakan perasaan dan masalahnya. Tak perlu memaksakan diri kalau memang pasangan belum klik untuk mengungkapkan perasaannya. Tapi selalu ada ruang untuk saling belajar masing-masing.
Terlalu Banyak Berasumsi
Asumsi bisa berujung pada hal-hal yang tak diinginkan. Rasa cemburu bisa muncul ketika kamu dan pasangan terlalu berasumsi. Mengambil kesimpulan sendiri tanpa mengecek faktanya, terlalu sering berpikiran negatif, dan sukanya menghakimi, hal-hal itu bisa memicu konflik dalam hubungan kamu.
Kalau ada yang tidak ada pahami, jangan ragu untuk bertanya dulu pada pasangan. Kalau ada sesuatu yang meragukan, jangan keburu ambil kesimpulan atau bersikap menghakimi sendiri.
Tak Mau Saling Mendengar
Namanya berkomunikasi, pasti ada pihak yang berbicara dan ada yang mendengar. Kalau kamu dan pasangan sama-sama tak mau mengalah dan maunya hanya didengar, maka perdebatan dan konflik akan muncul dengan mudahnya. Saat berkomunikasi, beri ruang untuk saling bergantian mendengar satu sama lain.
Mendengar juga jadi salah satu cara untuk bisa mengerti dan memahami. Mendengar pun bisa membantu kita mengontrol ego atau emosi kita. Dan ini juga butuh proses dan waktu yang cukup panjang. kamu dan pasangan perlu benar-benar bersedia untuk berkomitmen jadi pendengar yang baik satu sama lain.