Pesawat adalah salah satu alat transportasi yang sering digunakan banyak orang untuk melakukan perjalanan jauh. Dengan menggunakan pesawat perjalanan jauh baik itu perjalanan lintas pulau atau lintas negara menjadi lebih cepat. Saat ini pengembangan berbagai jenis pesawat telah dilakukan di berbagai negara termasuk Indonesia.
Sebagai negara yang masih berkembang tentunya kemajuan di bidang teknologi, Indonesia masih kalah jauh dengan negara-negara yang sudah maju. Namun bukan berarti semua produk buatan Indonesia tidak laku di pasaran. Bahkan yang lebih hebat ada beberapa produk asli buatan Indonesia yang dikembangkan oleh anak-anak Indonesia yang justru sangat di minati oleh negara lain.
Salah satunya pesawat terbang, saat ini sudah banyak negara luar yang telah mengantri dan memesan berbagai jenis pesawat kepada Indonesia. Walau pesawat yang dibuat tidak sebesar pesawat buatan Amerika atau negara-negara maju lainnya, tapi kualitas pesawat asli buatan Indonesia ini tak perlu di ragukan lagi.
Berikut adalah empat pesawat buatan Indonesia Yang Laku keras di Luar Negeri :
Pesawat N219
Proyek pembuatan pesawat terbang N219 yang dikerjakan PT Dirgantara Indonesia (DI) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) terus dikebut. 2016 dari target 2017 yang diminta Presiden Jokowi untuk produksi massal optimis diraih.
Saat ini pembuatan prototipe sudah mencapai 80 persen. Agustus 2015 ditargetkan sudah bisa roll out dan akhir tahunnya sudah bisa mengudara untuk pertama kalinya. Belum juga rampung, namun beberapa pemesan sudah mengantre salah satunya negeri Thailand.
"(Pemesan) sudah ada. Termasuk dari Angkatan Udara dan agak jauh dari Thailand," kata Direktur Utama PT DI Budi Santoso, Selasa (20/1).
Dia menyampaikannya usai melakukan rapat bersama Menristek dan Pendidikan Tinggi Mochammad Nasir, Kementerian Perekonomian, Perindustrian, Perhubungan, BAPPENAS, LAPAN dan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan di PT DI Bandung.
"Potensi marketnya mencapai 200-an. Kami sebenarnya hanya ingin tawarkan kalau nanti sudah jadi," terang Budi.
M Nasir mengaku akan terus menggenjot proyek pembuatan pesawat hasil karya anak bangsa ni. Dia ingin pesawat dengan kapasitas 19 orang tersebut bisa diperkenalkan pada pertengahan tahun ini. "Kita ingin mewujudkan N219 yg akan diproduksi PT DI 2015 ini roll out dan bisa terbang dan sukses," terang Nasir.
Dia menjelaskan N219 sendiri merupakan pesawat angkut ringan yang cocok lintas provinsi dengan kapasitas 19 orang. Karena ringan pesawat ini dapat lepas landas dalam jarak pendek dan mudah dioperasikan di daerah terpencil.
"Ini akan menjadi kemajuan penerbangan Indonesia. Khususnya dari kota ke kota kecil. Apakah itu di Papua atau Aceh, Yang mana perjalanan darat bisa menempuh 12 jam. Maka dengan ini hanya bisa ditempuh 45 menit," katanya.
Pesawat N-250
Pesawat ini merupakan program penyelamatan yang dilakukan mantan Presiden BJ Habibie setelah PT DI sempat kolaps akibat kekurangan dana. Rencana ini mendapat persetujuan dari mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Agar dilirik sejumlah negara, PT DI berupaya mengurangi biaya produksi. Kebijakan ini mengubah performa pesawat menjadi rendah akibat diturunkannya kapasitas mesin dan dicabutnya sistem fly-by-wire. Namanya pun diganti menjadi R-80.
Meski prosesnya memakan waktu cukup lama, akhirnya pembuatan pesawat ini dilirik oleh NAM Air, perusahaan anak usaha Sriwijaya Air. Maskapai ini memesan 50 unit R-50 dengan opsi menambah 50 pesawat lagi. Diperkirakan, maskapai ini akan menerima secara keseluruhan pada 2018 mendatang.
Pesawat Kepresidenan
Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Madagaskar Hery Rajaonarimampianina berdiskusi mengenai rencana pembelian pesawat buatan Indonesia dalam pertemuan bilateral di sela Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika.
Pertemuan bilateral Indonesia-Madagaskar juga membahas tentang rencana pembelian kapal penumpang buatan Indonesia. Indonesia juga berencana memberi beasiswa bagi pelajar di Madagaskar.
Dilansir dari Antara, Presiden Joko Widodo berharap kepada Presiden Madagaskar untuk menurunkan tarif produk Indonesia di sana, seperti minyak kelapa sawit (CPO), sabun dan kertas.
Indonesia adalah mitra dagang terbesar kedua Madagaskar di Asia Tenggara. Pada 2014, total nilai perdagangan kedua negara mencapai 66,165 juta dolar AS. Nilai itu meningkat sebesar rata-rata tiga persen per tahun dalam lima tahun terakhir.
Produk Indonesia yang dikonsumsi di Madagaskar meliputi tekstil, kertas (kertas fotokopi dan karton manila), makanan serta perabotan rumah tangga. Hingga kini ada sekitar 2000 produk Indonesia yang masuk pasar Madagaskar.
Joko Widodo juga menyambut baik rencana pembukaan Kedutaan Besar Madagaskar di Jakarta yang diharap dapat mengeratkan hubungan kedua negara.
Pesawat CN 235-220
Pesawat terbang serba guna buatan PT Dirgantara Indonesia (DI) dibeli oleh Belgia. Salah satu negara eropa ini kepincut membeli dua pesawat seharga puluhan juta dollar tersebut.
" PT Dirgantara Indonesia sudah penandatanganan kontrak pembelian pesawat, dengan perusahaan Finance AD Trade Ltd dari Belgia. Ada 2 unit pesawat CN 235-220 yang satunya (harga)sekitar 22 juta USD," kata staf pemasaran PT DI,Teguh Graito di JIExpo Kemayoran Jakarta, Kamis (6/11).
Dia menyatakan pesawat ini mempunyai banyak keunggulan. Pintu belakang yang lebar memungkinkan untuk mengangkut pasukan dan berbagai macam barang.
"Keunggulannya punya ramp door (pintu belakang yang lebar). Dengan ini pesawat bisa untuk serba guna, seperti pasukan, truk, atau bisa untuk terjun payung (droping), dan bisa angkut kargo untuk kendaraan ringan," terang dia.
Menurutnya pesawat ini pun dapat digunakan untuk patroli di perairan. Jika dipasang sebuah radar, pesawat tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi kapal selam.
"Bisa untuk medical evacuation saat bencana, bisa untuk patroli, bisa dilengkapi dengan kamera, radar, dan infrared. Sehingga bisa deteksi kapal penyelundupan dan untuk deteksi kapal selam," ujar dia.
Selain itu, pesawat serbaguna buatan PT DI juga dapat menjadi pesawat perang jika dipasang senjata. Namun, Belgia memilih memesan pesawat jenis angkut saja.
"Bisa ngeluarin flare dan dipasang senjata torpedo multi weapon pod juga esm (sensor penerima frekuensi intelijen). Untuk Belgia lebih (memesan) pada pengangkut dan kargo," pungkas dia.
Nah, itulah sekiranya empat pesawat terbang buatan Indonesia yang ternyata sangat laku keras di luar negeri, walau tidak secanggih pesawat buatan negara maju toh pesawat buatan anak bangsa ini ternyata masih bisa bersaing di kancah internasional. Semoga jaya dan sukses buat Indonesia.